Wednesday, July 30, 2008

Pemondokan Haji di Mekkah, Lebih Jauh.

Pemondokan Jemaah di Mekkah Bakal Lebih Jauh, Dampak Perluasan Masjidil Haram

Jakarta, 25/6 (Pinmas)--Direktur Pengelolaan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Sistem Informasi Haji (BPIH dan SIH), Abdul Gafur Djawahir membenarkan bahwa perluasan Masjidil Haram, yang tengah berlangsung dewasa ini, telah memberi dampak luas terhadap perolehan pemondokan bagi jemaah haji Indonsia pada musim haji 1429 H/2008 karena tim perumahan tak mampu mendapatkan pemondokan yang dekat dengan Masjidil Haram.

Sekarang ini para pemilik pemondokan di ring terdekat Masjidil Haram tak mau cepat-cepat menyewakan pondokannyanya. Sesuai hukum pasar, mereka memasang harga tinggi," kata Gafur dalam percakapan dengan ANTARA di Jakarta, Rabu (25/6).

Gafur menceritakan, beberapa pemondokan mewah di kawasan dekat Masjidil Haram telah dibongkar. Demikian pula pusat pasar -- yang dikenal oleh jemaah haji Indonesia sebagai Pasar Seng -- dekat jemaah melakukan sai, sudah dibongkar habis.

Indonesia memasang plafon sewa pemondokan 2000 riyal per jemaah selama musim haji. Plafon pemondokan Indonesia termurah dibanding negara Muslim lainnya. Nigeria saja 2200 riyal, Pakistan 3200, India 3000, Iran 4000. Sedangkan Turki tak menggunakan sistem plafon.

"Pemerintah Iran mengelola pengelenggaraan haji bersamaan penyelenggaraan umroh," kata Gafur.

Terkait dengan perolehan pemondokan haji, Direktur BPIH itu menjelaskan bahwa tim perumahan sulit dapat merealisasikan hasil rapat dengan Komisi VIII DPR RI, yang meminta sekitar 50 persen dari total jemaah Indonesia berada pada jarak 1400 meter dari Masjidil Haram.

Persoalannya, seluruh hotel dekat Masjidil Haram sudah disewa jemaah dari negara lain dengan harga tinggi. Di sekitar kawasan Masjidil Haram, tarif sewa per jemaah sekitar 3500 hingga 4000 rial. Hingga kini tim perumahan sudah mendapatkan sewa pemondokan untuk 80 ribu jemaah. Sekitar 20 persennya berada pada jarak 1400 meter dari Masjidil Haram.

"Selebihnya, jangan harap dapat pemondokan dengan Masjidil Haram," ia menjelaskan.

Menghadapi dampak di luar dugaan seperti itu, menurut Gafur, pihaknya akan mencari beberapa pemondokan yang dianggap layak meski jarak cukup jauh. Dari laporan yang diterima, pihaknya kemungkinan mencari pemondokan di wilayah Mustafa Noor. Dari kawasan ini sudah ada jalan berupa terowongan baru menuju Masjidil Haram. Jika jemaah menggunakan bus, diharapkan dapat mengatasi keadaan saat ini.

Gafur menaruh harapan kepada tim perumahan di Saudi Arabia dapat bekerja maksimal, sehingga perolehan pemondokan bagi jemaah haji Indonesia sekitar 60 persen lagi selesai pada September 2008, sebelum Idul Fitri. (es/ts)
(Departemen Agama RI)

No comments:

Add to Technorati Favorites