Pemondokan jemaah haji semakin jauh sehingga jemaah tak mudah bisa mencapai Masjidil Haram untuk mengikuti salat lima waktu terus menerus. Jarak pemondokan yang jauh akibat pembongkaran sekitar 1.000 apartemen dan hotel di sekitar Majidil Haram Mekah untuk perluasan masjid tersebut.
“Tahun ini memang tahun sulit bagi jemaah haji, khususnya jemaah tua dan lemah karena harus tinggal di tempat yang jauh dari Masjidil Haram. Untuk menuju masjid melaksanakan salat lima waktu dibutuhkan transportasi dan itu pun tidak mudah. Hal ini menunjukkan bahwa Mekah sudah tak bisa menampung jemaah,” kata Uthman Sago, penyelenggara umrah dan haji asal Indonesia yang dikutip haran Arab News edisi Rabo, 17 Desember hari ini.
Jauhnya pemondokan merupakan dampak dari penggusuran sekitar 1.000 hotel dan apartemen di Shamiya, Shubaika, dan Gazza untuk perluasan Masjidil Haram. Akhirnya, jemaah harus bisa menerima tinggal di wilayah yang jauh dari masjidil haram seperti di Al-Hamra, Rusaifah, Second Ring Road, Jalan Al-Hajj, Jalan Al-Jazair, hingga wilayah industri di luar kota.
Menurut Muhsin Al-Habshi, seorang staf muassasah di Mekah, pergeseran pemondokan jemaah haji menjadi sangat radikal jauhnya yang tidak bisa diatasi dalam waktu pendek. Harga pemondokan pun naik tak bisa dielakkan. “Faktor harga kemudian membuat jemaah mencari tempat yang jauh namun murah,” katanya. Jemaah haji Asia telah memilih wilayah yang jauh karena faktor harga itu. Kini akan diikuti menjamurnya rumah makan dan pertokoan di wilayah pinggiran.
“Perlahan lahan semuanya nanti akan bisa lagi menempati tempat yang dekat Masjidil Haram atau terselesaikan dengan mudahnya transportasi,” kata Abdullah Al-Mashat, pengusaha dan pengembang perumahan di Mekah yang sukses. Sebab, kini pembangunan pengimbang telah dilaksanakan di tengah kota yang dekat dari Masjidil Haram. Dalam hitungan Al-Mashat, tahun 2020, jumlah jemaah haji dan umrah akan mencapai 40 juta jemaah. (Musthafa Helmy)
Rabu, 17 Desember 2008
www.informasihaji.com
Thursday, December 18, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment